Bayi dan Ramadhan
Dalam salah satu hadistnya Rasulullah SAW bersabda yang artinya bahwa barang siapa yang telah menjalankan puasa di bulan Ramadhan dengan penuh Iman dan Ridha maka dia kan keluar dari Ramdhan tersebut laksana bayi yang baru lahir yang bebas dari salah dan dosa,..
( Al-Hadist)
Dari hadist tersebut kita bisa pahami bahwa Ramadhan yang kita laksanakan setiap tahun akan mampu menjadikan kita terbebas dari salah dan dosa adalah hanya apabila kita melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tersebut dengan penuh iman dan penuh pengharapan akan ridhaNya Allah
Namun mari kita simak kembali hadist tersebut dan lebih fokus kepada kata RAMADHAN dan BAYI mudah- mudahan kita diberikan kemampuan untuk mampu mengambil pelajaran dari kata tersebut,..
Dalam hadis tersebut diatas, terdapat kata-kata Ramdhan dan Bayi lahir,..
Dalam kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk mencoba melihat pelajaran lain dari hadist tersebut selain pembebasan dari salah dan dosa,..
Setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita petik dari hubungan antara Ramdhan dengan bayi yang baru lahir,..
1. Sebelum
bayi dilahirkan, sang bayi bersemayam, bercokol di dalam Rahim
ibunya.Kata Rahim diambil dari salah satu asmaul husna Allah yaitu Ar
Rahim yangberarti penyayang,..
Didalam
Rahim si jabang bayi selalu mendapatkan liputan kasih saying dari
Allah, selalu menadapatkan kecukupan rizki berupa makan minum tanpa
harus bersusah payah mencarinya dan yang lebih dari itu semua si
jabangbayi selalu dapat berzikir, merasakan kedekatan dengan Allah,
bertaqarrub ilallah dan bermusyahadah/ menyaksikan Allah. Ini terlihat
pada dialog/ percakapan yang dilakukan oleh si calon jabang bayi sejak
berumur 120 hari..
Alas tu birobbikum,..qolu bala syahidna,..
( Ketika Tuhan bertanya " Apakah Aku Tuhanmu,..Ya Kami Menyaksikan BahwaEngkau dalah Tuhan Kami )
Pun begitu juga pelajaran yang dapat kita petik,..
Selama
1 bulan penuh kita berada di dalam bulan rahimNya Allah, bulan ramadhan
bulan Rahmat, bulan magfirah dan bulan pembebasan dari api neraka.
Didalam bulan ini kita betul-betul diharapkan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas ibadah kita. Bulan tempat kita mendekatkan diri
/bertaqarrub ilallah melalui ibadah-ibadah nawafil dan bulan
diimanakita bidsa langsung menyaksikan atau bermusyahadah akan kasih
sayangNya Allah melalui pelibatgandaaan balasan atas amal ibadah kita
dan yang lebih penting dari itu dengan kasih sayingNya Allah, Allah
turunkan Alquran di bulan itu sebagai petunjuk di dalam kita mengarungi
hidup dan kehidupan ini,..
Zalikal kitabula raibapihi hudallilmuttaqin,..
( Alquran adalah sebuah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya,..petunjuk bagi orang yang bertaqwa)
2. Ketika
jabang bayi baru lahir, semua keluarga, karib kerabat dan handaitolan
merasa bahagia tak terkira dan senyum tersipu bangga dengan kehadiran
dan kelahiran si jabang bayi,..
Bayi yang dinanti-nantkan selama 9 bulan kini terlahir sudah,..
Pun begitu juga pelajaran yang dapat kita petik adalah,..
Seyogyanya
ketika kita sudah keluar dari ramadhan,..kita harus mampu menjadikan
diri kita sebagai pribadi yang didambakan, menjadi orang yang
kedatangannya dinanti-nantikan, menjadi seorang yang kehadiran
dan keberadaannya mampu membuat orang-orang disekelilingnya menjadi
tersenyum dan bangga,…atau singkatnya setelah keluar dari ramadhan kita
mampu menjadikan diri kita sebagai rahmatan lil alamin,..
Hal
itu semua mampu kita wujudkan hanya dengan menjadikan diri kita menjadi
pribadi bermanfaat untuk sesame,menjadi pribadi nafiun li ghairihi,..
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Khairunnas amfauhum linnas artinya sebaik- baik kamu adalah yang bermanfaat untuk sesamanya,..
Kebermanfaatan diri kita dapat kita wujudkan membagikan atau menyebarkan ilmu,harta, tenaga, waktu dan lain sebaginya.
Disamping itu untuk menjadikan diri kita sebagai rahmatan lil alamin adalah dengan membiasakan dan mejadaikan sifat dan sikap kita seperti dalam ayat
Wal kadzimi nal ghaiz wal aafi na aninnas,..
Orang –orang yang menahan amarah dan memaafkan kesalahan manusia,..
3. Setelah
bayi dilahirkan, si jabang bayi harus dipotong tali pusarnya agar dia
bisa lepas dan bebas dalam menjalani kehidupannya,…
Ini pun memberikan kita pelajaran bahwa Ramdhan yang sering disebut juga sebagai syahrut Tarbiyah atau bulan pendidikan telah memberikan kita pendidikan selama sebulan penuh dalam menjalin hablum minallah wa hablum minannas,..
Seyogyanya
begitu ramadhan berlalu akan memberikan kita kesempatan untuk
menggunakan dan memanfaatkan nilai-nilai yang kita dapatkan selama
ramdhan untuk kita gunakan dalam kehidupan kita sebelas bulan yang akan
datang.
Ini
tak ubahnya laksana seorang pelajar/mahasiswa yang sedang menempuh
pendidikan, dia harus diluluskan atau diwisuda dari tempatnya menimba
ilmu tersebut agar ilmu yang telah didapatkan dapat dimanfaatkan untuk
kesejhteraan, kemakmuran, kenyamanan dan kebahagiaan hidupnya.
Didalam mengarungim kehidupan ini kita telah diberikan atau diwahyukan dalam jiwa kita itu karakter fujur dan taqwa,. Sebagimana dalam al Quran :
Faal hamaha fujuraha wa taqwaha,..
Ini berarti kita diberikan kebebasan dalam menentukan arah hidup kita,..apakah menggunakan karakter yang fujur ataukah menggunakan karakter yang
taqwa,..keputusan ada pada diri kita masing-masing,… dan sekali lagi
dengan Rahman dan RahimNya, Allah tetap mengingatkan kita dengan
kalamnya yang lembut dengan sedikit rayuan agar lebih menggunakan
karakter taqwa sebagaimana dalam surat al kahfi :
Famangka na yarju liqo arabbihi palyakmal amalan sholihah
Barang
siapa ingin berjumpa dengan Allah TuhanNya hendaklah pergunakan
karakter taqwanya untuk mengerjakan amalan soleh, amalan yang
baik-baik,..
4. Setelah
dipotong tali pusarnya, si jabang bayi harus diperdengarkan dengan
kalimat-kalimat thoyyibah kalimat-kalimat yang baik, dan kalimat
tersebut yang dianjurkan atu diperintahkan kita adalah adzan
ditelinga kanan dan iqomat di telinga kiri. Antara adzan dan iqomat
memiliki kesamaan kalimat yang pertama yaitu : Allah hu Akbar
Pun begitu juga dengan berakhirnya ramadhan atau lahirnya kita dari ramadhan ditandai dengan bergema dan berkumandangnya Takbir,Takbir kemenangan, Takbir kesyukuran
Allahu akbar Allahu Akbar Walillahil Hamdu,..
Ini
memberikan kita pelajaran bahwa didalam kita menjalani hidup setelah
Ramdhan, di dalam kita menjadikan diri kita sebagai Rahmatan lil alamin,
menjadai pribadi yang bermanfaat bagi sesame dan dalam kita menikmati atau merasakan kasih sayangNya Allah
Harus dilandasi dan diikuti dengan Pengagungan dan pengakuan akan kebesaran Allah, Allahu Akbar,..
Sehingga pribadi yang telah menyatakan Allahu Akbar akan menundukkan ego dan keinginan nya dibawah kehendakNya Allah
Pribadi
yang telah menyatakan Allahu Akbar akan Ridho dengan segala ketentuan
Allah untuk dirinya, baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan
Raditubillahirobba wabil islamidina wabiMuhammadin Nabiyya wa rasula
Pribadi yang telah menyatakan AllahuAkbar akan terlahir dari lisannya,..
Robbana ma Khalaqta hadza bathila,..
Pelajaran lain, masih
banyak yang akan kita dapatkan dari tamsil Ramadhan dan Bayi tersebut.
Kejernihan hati dan kelurusan fikiran akan membantu menguak
pelajaran-pelajaran berharga dari hadist tersebut.